Pernahkah Anda merasa canggung saat berbicara atau menulis dalam bahasa Inggris, tidak yakin apakah Anda terdengar terlalu formal di antara teman atau terlalu santai di lingkungan profesional? Memilih gaya bahasa yang tepat dalam bahasa Inggris, baik formal maupun informal, seringkali menjadi tantangan terbesar bagi banyak pembelajar. Kesalahan dalam konteks ini tidak hanya bisa menimbulkan kesalahpahaman, tetapi juga dapat memengaruhi bagaimana Anda dipersepsikan. Namun, jangan khawatir! Menguasai nuansa antara ‘Formal English’ dan ‘Informal English’ adalah keterampilan yang dapat dipelajari, dan kuncinya terletak pada pemahaman mendalam tentang kapan dan bagaimana menggunakannya.

Mengapa Memahami Formal dan Informal English Begitu Penting?

Memiliki pemahaman yang kuat tentang Formal dan Informal English bukan sekadar tentang aturan tata bahasa; ini adalah tentang komunikasi yang efektif dan tepat konteks. Bayangkan mengirimkan email lamaran kerja dengan bahasa slang atau mencoba bernegosiasi bisnis menggunakan singkatan pesan teks. Tentu saja, hal itu akan menciptakan kesan yang tidak profesional dan mungkin merugikan Anda. Sebaliknya, berbicara terlalu kaku di pesta ulang tahun teman bisa membuat suasana menjadi dingin. Kemampuan untuk beralih antara kedua gaya ini menunjukkan kemahiran dan kecerdasan sosial Anda dalam berbahasa Inggris.

Apa Itu Formal English?

Formal English adalah gaya bahasa yang digunakan dalam situasi serius, profesional, atau akademis. Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan jelas, objektif, dan tanpa emosi pribadi. Ini adalah bahasa yang Anda harapkan dalam dokumen resmi, presentasi ilmiah, atau surat bisnis.

Ciri-ciri Utama Formal English:

  • Kosakata yang Presisi dan Canggih: Menggunakan kata-kata yang lebih kompleks dan spesifik (misalnya, ‘commence’ daripada ‘start’, ‘investigate’ daripada ‘look into’).
  • Struktur Kalimat Lengkap dan Kompleks: Kalimat cenderung lebih panjang, menggunakan klausa subordinat, dan memiliki tata bahasa yang sempurna.
  • Tidak Menggunakan Singkatan atau Kontraksi: ‘It is’ bukan ‘it’s’, ‘do not’ bukan ‘don’t’.
  • Penekanan pada Objek dan Fakta: Lebih sering menggunakan kalimat pasif untuk fokus pada tindakan atau hasil, bukan pada pelakunya (misalnya, ‘The research was conducted’ daripada ‘We conducted the research’).
  • Menghindari Bahasa Slang, Idiom, dan Frasa Verb: Lebih memilih kata kerja tunggal yang lebih formal.
  • Nada Objektif dan Imparsial: Menghindari opini pribadi atau bahasa emosional.

Kapan Menggunakan Formal English?

  • Dokumen Akademik (esai, tesis, makalah penelitian)
  • Email atau Surat Bisnis Resmi
  • Laporan Profesional atau Teknis
  • Presentasi Resmi atau Konferensi
  • Wawancara Kerja
  • Pidato Publik atau Sambutan Resmi
  • Komunikasi dengan Atasan atau Orang yang Dihormati

Apa Itu Informal English?

Informal English adalah gaya bahasa yang digunakan dalam situasi santai, pribadi, atau akrab. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan, berbagi perasaan, dan berkomunikasi secara spontan dan ekspresif. Ini adalah bahasa yang Anda gunakan saat berbicara dengan teman, keluarga, atau dalam lingkungan yang tidak formal.

Ciri-ciri Utama Informal English:

  • Kosakata Sederhana dan Umum: Menggunakan kata-kata sehari-hari yang mudah dipahami (misalnya, ‘start’ daripada ‘commence’, ‘ask for’ daripada ‘request’).
  • Struktur Kalimat Sederhana dan Pendek: Kalimat cenderung lebih pendek, seringkali tidak lengkap secara gramatikal (misalnya, ‘Wanna grab coffee?’).
  • Menggunakan Singkatan dan Kontraksi: ‘It’s’, ‘don’t’, ‘can’t’, ‘gonna’, ‘wanna’.
  • Penggunaan Frasa Verb dan Idiom: Sangat umum (misalnya, ‘hang out’, ‘break up’, ‘hit the road’).
  • Penggunaan Slang dan Bahasa Gaul: Kata-kata atau ekspresi yang populer di kalangan tertentu (misalnya, ‘chill’, ‘awesome’, ‘bro’).
  • Nada Subjektif dan Personal: Seringkali menyertakan opini, emosi, dan humor.
  • Sering Menggunakan Pertanyaan Langsung dan Seruan: Untuk interaksi yang lebih dinamis.

Kapan Menggunakan Informal English?

  • Percakapan Sehari-hari dengan Teman dan Keluarga
  • Pesan Teks atau Obrolan Media Sosial
  • Email Pribadi
  • Blog Pribadi atau Jurnal
  • Surat atau Kartu Ucapan untuk Orang Terdekat
  • Diskusi Santai atau Brainstorming

Perbedaan Mendasar: Formal vs. Informal English

Untuk membantu Anda memvisualisasikan perbedaannya, mari kita lihat perbandingan langsung:

Aspek Formal English Informal English
Kosakata Mulai (commence), Membutuhkan (require), Menyelidiki (investigate), Tampaknya (it appears that) Mulai (start), Butuh (need), Lihat-lihat (look into), Sepertinya (it looks like)
Tata Bahasa & Struktur Kalimat Kalimat lengkap, kompleks, pasif sering digunakan. (Ex: The report was submitted by the team.) Kalimat pendek, sederhana, aktif lebih dominan, bahkan tidak lengkap. (Ex: The team submitted the report. / Submitted the report.)
Kontraksi Dihindari (do not, cannot, it is) Digunakan secara luas (don’t, can’t, it’s)
Frasa Verb & Idiom Dihindari, lebih memilih kata kerja tunggal. (Ex: postpone daripada put off) Sangat umum digunakan. (Ex: put off, hang out, break up)
Slang & Bahasa Gaul Tidak digunakan sama sekali. Sering digunakan. (Ex: awesome, chill, comfy)
Nada Objektif, serius, profesional. Subjektif, santai, pribadi.

Contoh Situasi Nyata: Kapan Menggunakan yang Mana?

  • Email Bisnis vs. Pesan Teman:

    • Formal (Email Bisnis): “Dear Mr. Smith, I am writing to inquire about the status of our recent order. We would appreciate it if you could provide an update as soon as possible.”
    • Informal (Pesan Teman): “Hey John, how’s it going? Just wondering about that order, any news? Thanks!”
  • Presentasi Akademik vs. Obrolan Santai:

    • Formal (Presentasi Akademik): “Our findings indicate a significant correlation between X and Y, suggesting the necessity for further investigation into these variables.”
    • Informal (Obrolan Santai): “So, we found out X and Y are totally connected. Pretty cool, right? Gotta look into it more.”

Tips Menguasai Keduanya

Menguasai kedua gaya ini membutuhkan latihan dan kesadaran:

  • Perhatikan Audiens Anda: Siapa yang Anda ajak bicara atau tulis? Ini adalah faktor terpenting.
  • Pertimbangkan Tujuan Komunikasi: Apakah Anda ingin menginformasikan, membujuk, menghibur, atau membangun hubungan?
  • Baca dan Dengarkan Beragam Sumber: Paparkan diri Anda pada berbagai jenis teks dan percakapan bahasa Inggrisโ€”berita, jurnal ilmiah, novel, film, podcast, media sosial.
  • Latih dengan Menulis Ulang: Coba ubah paragraf formal menjadi informal, dan sebaliknya. Ini akan membantu Anda melihat perbedaannya secara langsung.
  • Gunakan Kamus Sinonim: Untuk menemukan kata-kata yang lebih formal atau informal.

Dengan mempraktikkan tips ini dan terus melatih kepekaan Anda terhadap konteks, Anda akan segera merasa lebih percaya diri dalam memilih gaya bahasa Inggris yang tepat untuk setiap situasi. Kemampuan ini tidak hanya akan meningkatkan kemahiran bahasa Anda tetapi juga efektivitas komunikasi Anda secara keseluruhan.